Beranda » Blog » Menjual Madu Sama Dengan Menjual Kepercayaan

Menjual Madu Sama Dengan Menjual Kepercayaan

Diposting pada 18 May 2017 oleh bang mimin / Dilihat: 327 kali

Perhatikan siapa yang menjual! Ini adalah tips yang paling ampuh menurut saya sebelum kita memutuskan untuk membeli madu. Dari sisi penjual, saya menyadari bahwa menjual madu adalah menjual nama baik, menjual kepercayaan. Pertanggung jawabannya dunia dan akhirat.

Untuk itu, saya sangat hati – hati memilih suplier yang akan kami ajak bekerja sama. Setelah web refillmadu ini launching, banyak sekali petani madu yang menelpon langsung dan menawarkan madu mereka. Harga yang mereka berikan bervariasi ada yang sangat mahal dan ada yang sangat murah.

Sebagai penjual, kami tentu akan berusaha mendapatkan suplier dengan harga murah namun produknya berkualitas. Namun, saya berpikir ulang berkali – kali untuk menambah suplier, sementara suplier utama kami selama ini tidak pernah out of stock.

Dan berkali kali saat ada konsumen yang bertanya bagaimana kita yakin bahwa madu yang kita beli adalah asli? Sementara hari ini banyak sekali beredar madu palsu? Selalu saya sampaikan, Lihat siapa yang menjualnya!

 

Baca Juga : Membedakan Madu Asli dan Madu Palsu

 

Awal Memulai Usaha Jual Madu

Saya memulai usaha jual madu ini sudah sejak 2014, selepas kebangkrutan ke 4 dari usaha saya sebelumnya.

Di tengah kegalauan itu, saya bicara ke salah satu teman lama yang kebetulan sudah menggeluti usaha jual madu sejak 10 tahun yang lalu (waktu itu). Saya tanyakan soal prospek usaha madu itu sendiri. Beliau mengatakan bahwa prospeknya bagus.

Berangkat dari penjelasan itu saya memulai petualangan usaha saya berikutnya : jual madu.

Dibantu teman saya tadi, saya dikenalkan ke beberapa suplier madu terpercaya di kota kami : Medan. Selama ini beliau mengambil madu di suplier ini.

Produk madu yang pertama sekali saya jual bukanlah madu hutan, melainkan madu hitam pahit. Waktu itu memang madu hitam pahit sedang booming. Beberapa puluh botol berhasil saya jual, lalu saya memberanikan diri menjual dengan merk sendiri, mengambil madu hitam pahit secara curah dari jawa.

Seiring berjalan waktu, saya juga mencoba untuk menjual madu hutan, terutama madu hutan sumatera yang biasa disebut madu hutan sialang. Umumnya madu ini berasal dari hutan riau, seperti taman nasional Tesso Nilo ataupun dari hutan – hutan di kabupaten siak.

Dulu, saya hanya membeli 1 – 2 kg madu hutan yang kemudian saya kemas ulang menjadi 3 – 6 botol kecil lalu saya jual.

Memberanikan Diri Karena Prospek Usaha yang Bagus

Melihat prospek penjualan yang terus meningkat, saya berusaha mendapatkan suplier yang dapat memberikan harga yang jauh lebih menarik.

Setelah mencari ke beberapa sumber, akhirnya saya mendapatkan kontak yang siap membantu saya mengembangkan usaha madu ini. Harus diakui, modal yang terbatas memaksa saya mencari suplier yang dapat memberikan minimum order kecil.

Beberapa suplier menyaratkan minimum pengambilan paling tidak 50 kg, sementara modal saya saat itu hanya mampu maksimal 15 kg.

Waktu itu saya berprinsip untuk menjalankan bisnis tanpa hutang, berapa modal yang ada maka itu yang akan dimaksimalkan. Mampunya 15 kg, jangan paksakan mencari hutangan hingga 50 kg.

Saat ada suplier yang membolehkan saya mengambil minimal 15 kg, langsung saya dealkan.

Alhamdulillah, suplier yang membolehkan saya mengambil madu 15 kg dengan harga yang sama dengan ketika mengambil 50kg inilah yang menjadi rekan saya sampai saat ini.

Saya teringat pernyataan beliau saat saya sempatkan telepon langsung, ” Bisnis itu yang penting rutin, bukan sekedar banyak.”

Harus saya akui, saya akhirnya banyak belajar dari beliau yang hari ini penjualannya sudah berton – ton madu. Dan Dengan perjalanan kerjasama kami yang sudah berjalan hampir 3 tahun ini, beliau memberi kepercayaan kepada saya untuk membantu menjualkan madu hingga 2 ton per bulan.

Walau angka itu belum tercapai, tapi suatu hari angka itu akan saya wujudkan. Insyaallah Aamiin.

Modal utamanya jelas Kepercayaan.

Kepercayaan dari konsumen yang perlu kami jaga. Begitupun saya sebagai penghubung, bagaimana mendapatkan suplier yang benar – benar kredibel. Tidak hanya memiliki madu dalam jumlah yang besar, tapi juga memiliki madu yang berkualitas terjaga kemurnian dan keasliannya.

Seperti sudah saya singgung di atas bahwa, menjual madu adalah menjual kepercayaan. Kita sebagai penjual menjadi sosok yang pertama sekali dilihat oleh konsumen.

Semoga Bermanfaat.

Bagikan ke

Menjual Madu Sama Dengan Menjual Kepercayaan

Saat ini belum tersedia komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

seventeen − 3 =

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Menjual Madu Sama Dengan Menjual Kepercayaan

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

Admin Refillmadu
● online
Admin Refillmadu
● online
Halo, perkenalkan saya Admin Refillmadu
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah: